Sebuah ledakan terjadi di gedung apartemen di kota Shakhty, Rostov (208 kilometer di timur laut Moskow), pada pukul enam pagi, Senin (14/1). Kementerian Situasi Darurat (MChS) Rusia melaporkan, ledakan itu terjadi lantaran kebocoran gas di lantai sembilan. Akibatnya, sebagian pintu masuk runtuh, empat apartemen rusak (dua di lantai delapan dan dua di lantai sembilan).
Gubernur Rostov Vasily Golubev menyebutkan, tak lama sebelum ledakan, salah satu penghuni rumah merasakan kebocoran gas. Pada Desember 2018, penghuni apartemen ternyata telah mengeluhkan kebocoran gas. Kini, pemerintah setempat menetapkan status darurat di kota tersebut.
Ledakan itu merenggut nyawa seorang perempuan, kata Kementerian Situasi Darurat mengumumkan. Awalnya, ada laporan bahwa seorang gadis kecil tewas, tetapi informasi itu tidak terbukti. Tujuh orang berhasil diselamatkan, dua di antaranya, seorang pria dan seorang anak perempuan, dirawat di rumah sakit dan tidak dalam kondisi kritis, kata Vasily Golubev.
Sementara itu, kondisi korban luka diperkirakan tidak terlalu parah, kata Kementerian Kesehatan. Menurut Kementerian Situasi Darurat, ada 12 orang di apartemen yang terkena dampak ledakan. Di sisi lain, masih ada empat penghuni yang belum diketahui nasibnya. Secara total, sebanyak 140 orang telah dievakuasi dari gedung apartemen. Mereka kini untuk sementara waktu diungsikan di sekolah No. 23.
Kebocoran gas disebut sebagai penyebab utama ledakan tersebut. Pihak berwenang telah mengonfirmasi bahwa sama sekali tak ada tanda-tanda aksi terorisme pada peristiwa tersebut. Kini, Komite Invesitagasi Rusia tengah menyelidiki kasus yang telah menewaskan dua orang atau lebih itu.
Keluarga korban yang meninggal akan mendapatkan kompensasi sebesar satu juta rubel. Semua korban juga akan menerima bantuan finansial dari anggaran daerah dan setempat, kata Gubernur Vasily Golubev, tanpa menyebutkan jumlahnya. Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Dmitry Medvedev juga telah menginstruksikan untuk menyalurkan bantuan kepada para korban.
AS telah berusaha keras demi menjauhkan Uni Eropa dari gas Rusia, tapi belum lama ini mereka pun harus menggunakan minyak dan gas Rusia. Apakah ini artinya Rusia akan terus mendominasi pasar?
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda