Setiap musim gugur (September – November), tanpa komando, warganet Rusia beraksi secara spontan mengeposkan di media sosial foto-foto kucing yang berbaring pada radiator pemanas ruangan. Saking populernya, mereka bahkan mendirikan monumen yang terinspirasi dari gambar semacam itu di Perm dan Saratov.
Monumen kucing yang berbaring di radiator pemanas di Samara.
Yegor Aleyev/TASSDengan aksi itu, jutaan orang Rusia berusaha memanggil panas ke tempat tinggal mereka. Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa mereka harus bertindak sejauh itu? Mengapa mereka tidak menyalakan saja pemanas mereka? Nah, masalahnya tak semudah itu, karena penanganan sistem pemanas di Rusia berbeda.
Sebagian besar bangunan di kota-kota Rusia dipanaskan secara terpusat dengan air panas yang mengalir melalui pipa. Suhu air menjadi tanggung jawab stasiun pemanas (boiler) lokal yang terdapat di setiap lingkungan atau rayon. Stasiun ini menyalurkan panas ke radiator yang terbuat dari besi cor (kini lebih banyak terbuat dari alumunium) yang terdapat di setiap apartemen warga, ketika suhu rata-rata harian di luar di bawah 8 derajat Celcius dan berlangsung selama lima hari berturut-turut.
Menurut aturan, musim pemanasan di Rusia bagian Eropa berlangsung dari Oktober hingga Mei. Namun, cuaca dingin sering kali datang lebih cepat, di saat pemanas belum dinyalakan. Misalnya, wilayah Ural dan Volga sudah bersalju pada September 2019.
Di Moskow, suhu turun tajam menjadi 5 derajat Celcius pada pertengahan September dan warga masih harus menunggu untuk mendapatkan kehangatan ketika pemanas ruangan bekerja. "Di rumah dingin, di luar dingin dan tempat kerja dingin. Dari satu tempat dingin, saya harus pergi melalui tempat dingin ke tempat dingin lain,” ujar Yulia Petushkova yang tinggal di Rayon Belyayevo, bagian barat kota. “Mereka baru menyalakan pemanas pada 25 September, tetapi masih terasa dingin di rumah. Namun, kini saya bisa tidur dengan hanya dua selimut, bukan tiga."
"Apa ada kabar terbaru? Apa mereka sudah menyalakan pemanas?"
brown_coke/twitter.comNamun Daria Sokolova dari Tsaritsyno di selatan Moskow tidak begitu beruntung. Di gedungnya, pemanasan secara resmi dihidupkan pada 24 September, tetapi tidak di semua apartemen. "Air belum mencapai apartemen saya melalui pipa distribusi, itu sangat mengecewakan, karena mereka berjanji untuk menyalakan pemanas," keluhnya.
Mari kutunjukkan kemewahan kamarku!
Sam Taylor-Johnson/Focus Features, 2015Tapi itu hanya satu sisi dari cerita. Seperti yang Anda ketahui, suhu di Rusia dapat berubah tiba-tiba dan embun beku kemarin dapat diikuti oleh mantra hangat tiba-tiba. Tapi rumah Anda akan tetap PANAS, karena pihak berwenang telah menyalakan pemanas. Suhu air di radiator diatur secara terpusat di pabrik boiler dan Anda tidak dapat menaikkan atau menurunkannya secara independen.
Ketika mereka mulai menyalurkan panas ke radiator di rumah-rumah orang Rusia, mereka melakukannya dengan sepenuh hati. Di kota-kota besar, misalnya, suhu air dihitung secara otomatis tergantung pada cuaca. Sedangkan di stasiun pemanas kecil, hal itu dilakukan secara manual. Bagaimanapun, selama musim pemanasan, menurut standar negara, suhu di sebuah apartemen tidak boleh turun di bawah 18 derajat Celcius dan di kamar mandi seharusnya tidak kurang dari 25 derajat. Untuk ruang tamu, batas suhu atas adalah 24 derajat.
"Beginilah rasanya ketika rumahmu menjadi yang pertama dalam antrean untuk menyalakan pemanas."
Karena itu, banyak orang di Rusia selama musim dingin mengenakan kaos di rumah dan membiarkan jendela terbuka. Ini, tentu saja, memiliki kelebihan, karena akan selalu ada udara beku segar di apartemen. Namun demikian, ada bangunan di Rusia dengan sistem pemanas otonom, dan tidak hanya di sektor swasta. Beberapa kompleks hunian baru memiliki stasiun pemanas sendiri yang menyediakan pemanasan lebih cepat dan suhu yang dapat disesuaikan.
Secara logis, bisa diasumsikan bahwa orang Rusia membayar biaya pemanasan hanya di musim dingin, tetapi nyatanya tidak demikian. Mereka biasanya membayar biaya pemanasan sepanjang tahun. Hal ini dilakukan agar biaya didistribusikan secara merata setiap bulan sehingga tagihan musim dingin tidak mencekik. Namun demikian, pihak berwenang setempat sering memutuskan sendiri apakah penghuni harus membayar hanya ketika pemanasan berjalan atau membagikannya selama tahun kalender. Misalnya, di musim dingin, penduduk di Kamchatka yang dingin membayar 7.000 rubel (Rp 1,5 juta) sebulan untuk memanaskan apartemen mereka, tetapi di Ossetia Utara hanya 3.000 rubel (Rp 650 ribu).
Radiator air panas pertama kali ditemukan di Rusia pada pertengahan abad ke-19. Penemuan ini milik industrialis berdarah Prusia, Franz San Galli. Radiator yang diproduksi di pabriknya di Sankt Peterburg diekspor ke seluruh dunia.
Pada 1917, meskipun sebagian besar rumah dipanaskan dengan tungku perapian kayu, kota-kota besar Rusia memiliki bangunan yang menggunakan sistem pemanas air panas. Pemanasan dan listrik terpusat baru masuk ke rumah-rumah penduduk di periode Soviet, pada 1924. Ketika blok-blok apartemen era Khrushchev mulai dibangun secara massal pada 1960-an, orang-orang di Rusia secara praktis mulai lupa bagaimana rasanya kedinginan di musim dingin.
Pada 1980-an, insinyur Soviet sempat berpikir untuk menggunakan energi atom untuk memanaskan rumah, tetapi proyek seperti itu dihentikan setelah bencana Chernobyl. Saat ini, stasiun pemanas Rusia menggunakan gas untuk bahan bakar.
‘Perang Dingin’ tak pernah usai di Rusia, bahkan berlangsung setiap saat. Meski begitu, peperangan ini tidak ada hubungannya dengan ketegangan politik antara Uni Soviet dan AS di masa lalu. Inilah 'perang' abadi demi suhu yang ideal.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda