Komunitas muslim di Kota Moskow meminta pemerintah setempat agar membangun lebih banyak masjid di ibu kota. Dengan demikian, jalan-jalan Kota Moskow dapat terhindar dari kemacetan tiap pelaksanaan salat Jumat dan salat Id, kata Ketua Dewan Spiritual Muslim Rusia Bagian Asia, sekaligus Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia, Nafigulla Ashirov selama wawancara dengan stasiun radio Govorit Moskva.
“Jumlah muslim di Moskow telah meningkat secara signifikan. Empat masjid (yang ada di Moskow saat ini) tidak dapat memenuhi kebutuhan seluruh umat. Akibatnya, orang-orang sering kali terpaksa beribadah di bawah guyuran hujan, salju, bahkan di trotoar (di sekitar area masjid),” kata Ashirov.
Sang mufti menambahkan, ia tidak menuntut pembangunan seperti program pembangunan Gereja Ortodoks Rusia saat ini, melainkan cukup dengan menambah satu atau dua masjid di ibu kota.
“Kami tidak mengharapkan sesuatu yang mirip dengan program Gereja Ortodoks Rusia. Cukup dengan pembangunan satu atau mungkin dua masjid, itu dapat mengurangi kemacetan,” kata Ashirov.
Selain itu, ia menekankan bahwa masjid tak harus dibangun di pusat kota, tetapi bisa juga di dekat pinggir Kota Moskow (yang tidak terlalu padat -red.). Dengan demikian, masjid yang lebih besar dapat dibangun.
Masalahnya, lokasi pembangunan belum dialokasikan dan alasannya pun tidak jelas, kata sang mufti. Di daerah lain, menurutnya, perkara pembangunan masjid tidak terlalu problematik.
“Masjid-masjid di wilayah lain di Rusia dibangun oleh umat Islam sendiri. Tidak ada yang berharap bahwa akan ada anggaran khusus (dari pemerintah) untuk pembangunan masjid, saya percaya bahwa anggaran sudah ada posnya masing-masing,” kata Ashirov.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda