Istana Vorontsov di Krimea. Sumber: Lori, Legion Media
Seniman yang berlibur di Krimea menghabiskan waktu berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun di semenanjung tersebut. Penulis Rusia Leo Tolstoy ingin dikuburkan di sini, penyanyi opera legendaris Feodor Chaliapin mengerjakan otobiografinya di Manor Krimea miliknya, sementara pelukis pemandangan laut Aivazovsky, pahlawan lelang Sotheby, melukis pemandangan terkenal di teras rumahnya. Kaisar Rusia terakhir pun mengagumi istana Krimea.
Vorontsov Palace (Istana Vorontsov)
Istana ini dibangun pada pertengahan abad ke-19 untuk Gubernur Jenderal Rusia baru, Mikhail Vorontsov. Pencipta proyek ini adalah arsitek istana Ratu Victoria, Edward Blore turut serta merancang Istana Buckingham di London dan kastil Sir Walter Scott di Skotlandia.
Sisi bagian selatan istana menghadap ke laut, dibangun dalam gaya bangsa Moor dan sedikit mengingatkan pada Istana Alhambra yang terkenal milik para penguasa Arab dari Granada di Spanyol yang dibangun pada akhir abad ke-14.
Di perbatasan relung dalam sisi tersebut ada prasasti bergaya Arab yang diulang enam kali berbunyi “Tidak ada pemenang selain Allah!”. Kalimat tersebut adalah moto para khalifah Grenada. “Lion Terrace” (Teras Singa) terletak di depan istana, yang turun dari tangga monumental dengan tiga pasang singa marmer putih. Singa-singa waspada di bagian atas tangga meniru singa-singa Antonio Canova dari makam Paus Clement XII di Roma.
Sisi belakang istana dan bagian baratnya adalah variasi arsitektur romantis dari tema "gaya Tudor” dari abad ke-16 dan awal abad ke-17.
Dalam kompleks istana bangunan terdapat sekitar 150 kamar, termasuk lumbung. Saat ini, istana yang berlokasi di Alupka ini menjadi sebuah museum.
Livadia Palace (Istana Livadia)
Istana Livadia. Pada tahun 1993, Istana Livadia dianugerahi status sebagai museum. Sumber: Lori, Legion Media
Istana Livadia merupakan salah satu tempat tinggal paling mewah di Krimea. Sebuah bangunan putih panjang dengan sejumlah lubang melengkung dalam gaya Italia ini adalah bangunan terakhir yang didirikan pada masa Kekaisaran Rusia untuk keluarga kerajaan.
Istana ini terletak di desa Livadia, tiga kilometer dari Kota Yalta. Pencipta proyek ini adalah arsitek Krimea Nikolai Krasnov yang membangun istana mulai 1911. Menurut beberapa sumber, Kaisar Nicholas II menghabiskan sekitar 4 juta rubel emas pra-revolusi untuk konstruksi Istana Livadia. Sebagai perbandingan, rata-rata karyawan Rusia pada 1911 menerima gaji tahunan sebesar 4.000 rubel, yaitu 1.000 kali lebih sedikit.
Massandra Palace (Istana Massandra)
Istana Massandra. Sumber: Lori, Legion Media
Istana yang dibangun dalam gaya Louis XIII ini dirancang oleh seorang arsitek Prancis Etienne Bouchard, yang bekerja untuk perwakilan keluarga bangsawan kaya, Pangeran Semen Vorontsov. Namun, calon pemiliknya tidak pernah melihat proyek ini terwujud karena Vorontsov meninggal pada 1882 sebelum istana selesai dibangun. Pembangunan pun dihentikan. Tujuh tahun kemudian properti ini dibeli untuk Kaisar Alexander III. Pembangunan istana dilanjutkan dan selesai dalam waktu tiga tahun. Namun sang Kaisar juga tidak bisa tinggal di sini, karena ia wafat pada 1894. Bangunan ini lalu diwariskan ke Nicholas II.
Pada tahun 1930-an, istana ini menjadi sanatorium yang disebut “Proletarian health”. Setelah Perang Dunia II, rumah peristirahatan (dacha) negara “Stalinskaya” terletak di sini, di mana Stalin, Khrushchev dan Brezhnev kemudian tinggal.
Swallow’s Nest (Sarang Burung Layang-layang)
Swallow’s Nest (Sarang Burung Layang-layang). Sumber: Lori, Legion Media
Kastil yang terletak di dekat desa Gaspra, dekat Yalta ini dibangun setelah perang Rusia-Turki pada akhir abad ke-19 bagi pensiunan jenderal Rusia yang namanya tidak tercatat dalam sejarah. Namun, bangunan itu sendiri, yang diberi nama “Castle of Love” (Kastil Cinta) oleh pemilik pertamanya, menjadi abadi dalam lukisan-lukisan Ivan Aivazovsky dan dalam potret foto dari era itu.
Sejak itu, bangunan di Gunung Avrorina ini telah berganti pemilik beberapa kali. Dulu bangunan ini dimiliki oleh keluarga dokter istana, kemudian menjadi milik istri pedagang Moskow Rachmaninova. Perempuan ini menghancurkan struktur kayu yang asli dan menggantinya dengan kastil, yang juga terbuat dari kayu. Rachmaninova lalu yang mengubah nama kastil menjadi “Swallow’s Nest”, Sarang Burung Layang-layang.
Pemilik terakhir “Swallow’s Nest”, seorang industrialis minyak yang bernama Steinheil patut dipuji karena dapat mempertahankan arsitektur istana abad pertengahan bangunan hingga hari ini. Sebuah miniatur kastil Gothic yang dibangun di atas tebing setinggi 40 meter dan menjadi simbol masa depan Krimea dibangun kembali pada 1912. Hanya ada sebuah ruang tamu di dalam bangunan ini dan sebuah tangga yang menuju ke dua kamar tidur yang terletak di lantai dua menara.
Pada awal Perang Dunia I, Baron Steinheil pergi ke Jerman dan menjual kastil “Swallow’s Nest” ke pedagang Moskow yang membuka sebuah restoran di sana. Setelah kematiannya, restoran tersebut ditutup. Setelah gempa berkekuatan 9 pada skala Richter di tahun 1927, kastil ini dinyatakan berbahaya dan ditutup selama 40 tahun. Kini, di dalam “Swallow’s Nest” yang sudah direstorasi, restoran dibuka lagi.
Panina Palace (Istana Panina)
Istana Panina. Sumber: Lori, Legion Media
Istana abad pertengahan ini indah dengan menara-menara dari batu dengan tanaman ivy menjalar di sekitarnya dan tampil dalam gaya Gothic. Istana ini terletak di desa Gaspra.
Dibangun pada paruh pertama abad ke-19, istana ini dimiliki oleh keluarga bangsawan tua Rusia Pangeran Golitsyn. Bangunan dirancang oleh arsitek modernis terkenal Fyodor Shechtel. Dari keluarga Golitsyn, istana yang terletak di Gaspra ini berpindah tangan ke keluarga bangsawan Kochubeev, dan kemudian ke pewaris dari salah satu keluarga terkaya, Sophia Panina.
Penulis Rusia Leo Tolstoy mengaitkan dua tahun hidupnya dengan nama gadis itu dan istana ini. Selama tinggal di Gaspra, Tolstoy dikunjungi oleh Chekhov, Gorky, Kuprin dan Chaliapin. Dalam perjalanan terakhir ke Gaspra, Tolstoy terserang flu. Di tengah sakitnya, ia merasa begitu parah sampai-sampai dokter menyerah. Leo Tolstoy tidak ingin menyulitkan orang dengan jasadnya dan berharap untuk dimakamkan di Krimea. Untuk itu, ia membeli sebidang kecil tanah yang berdekatan dengan istana. Namun, Tolstoy ternyata pulih dan terus hidup sampai delapan tahun kemudian.
Saat ini, ada sanatorium anak-anak "Yasnaya Polyana” di sana, dan di lantai pertama ada sebuah pameran yang didedikasikan untuk sang penulis.
Yusupov Palace (Istana Yusupov)
Istana Yusupov. Sumber: Lori, Legion Media
Istana dalam gaya Neo-Romawi dengan unsur Renaissance yang terletak di desa Koreyiz ini dibangun oleh arsitek Krimea Nikolay Krasnov untuk Pangeran Felix Yusupov, mantan Gubernur Jenderal Moskow, yang dikenal sebagai kaki tangan dalam pembunuhan Grigory Rasputin.
Rekonstruksi terakhir dipimpin oleh Krasnov. Namun, Yusupov Jr., pewaris Felix, ternyata tidak senang dengan penampilan bangunan itu. Ia menyatakan bangunan itu sebagai sebuah bangunan jelek dengan dinding abu-abu, tidak sesuai untuk daerah pantai. Maka kemudian, patung singa dan karakter-karakter mitologi Yunani kuno dari marmer yang dibawa dari Venesia menghiasi lengkungan dan tangga gedung ini. Interiornya didominasi oleh gaya modernis.
Pendiri Yusupov Palace adalah seorang tukang kebun, Carl Kebahom, yang terkenal pada saat itu. Taman itu meliputi area seluas 16,5 hektar, ditumbuhi 7.500 tanaman berupa pohon dan semak-semak hias.
Count Kuznetsov’s Palace (Istana Count Kuznetsov/ Rumah Chaliapin)
Pada pertengahan abad ke-19, sang ‘Raja’ teh dan porselen, Count Alexander Kuznetsov, memperoleh rumah ini di Foros. Pasangan Kuznetsov menderita tuberculosis dan dipaksa untuk tinggal di Krimea.
Istana Kuznetsov dibangun dalam gaya klasik Rusia, dengan karakteristiknya berupa kesederhanaan dan bentuk yang kaku. Keindahan Istana Kuznetsov terletak pada kemewahan alami taman di sekitarnya. Ada lebih dari 200 spesies dan bentuk pohon dan semak yang tumbuh di sini, tidak hanya tanaman khas Krimea, tetapi juga tumbuh-tumbuhan yang eksotis seperti pohon-pohon palem, magnolia, kayu merah, pohon aras, pohon pinus, pinus payung, siprus, dan cemara. Dengan jeram indah dari enam danau kecil, “surga” ini sangat layak dikunjungi.
Setelah kematian Kuznetsov, lahan ini menjadi milik pengusaha industri Ushakov. Pada 1916, penulis Alexei Gorky dan penyanyi Feodor Chaliapin mengerjakan sebuah buku otobiografi tentang Chaliapin “Pages from My Life” selama enam minggu di istana ini.
Sampai saat ini, istana ini menjadi bangunan sanatorium di Foros.
Rumah dan Galeri Seni Ilya Ayvazovsky
Rumah dan Galeri Seni Ilya Ayvazovsky. Sumber: Lori, Legion Media
Galeri Seni Nasional pelukis pemandangan laut Ilya Aivazovsky terletak di kota Feodosia. Galeri tersebut merupakan museum seniman pertama di wilayah Kekaisaran Rusia.
Setelah kematian Ivan Aivazovsky pada 1900, galeri ini diserahkan ke kampung halaman Ayvazovsky, sesuai surat wasiatnya. Galeri ini memiliki koleksi sebanyak hampir 12.000 karya bertema laut dan memiliki koleksi karya Aivazovsky terbanyak di dunia yakni sebanyak 417 karya.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda