Kremlin mengaku sangat khawatir terkait pengumuman uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korea Utara. Demikan hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers pada Rabu (6/1).
"Presiden Vladimir Putin telah menginstruksikan untuk mempelajari data dari seluruh stasiun pemantauan secara cermat, termasuk data seismik, dan menganalisis situasi tersebut jika informasi mengenai uji coba tersebut memeng benar dilakukan," katanya.
Sebelumnya pada Rabu (6/1), Korea Utara mengumumkan bahwa negara tersebut telah berhasil menjalankan uji coba bom termonuklir. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dan dipublikasikan oleh Agensi Berita Sentral Koreal (KCNA), Pemerintah Korea Utara mengonfirmasi bahwa uji coba tersebut sama sekali tidak berdampak pada kondisi lingkungan hidup. Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa Korea Utara kini memiliki kekuatan pertahanan yang terkuat.
Pada 10 Desember 2015, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un mengatakan bahwa negaranya memiliki bom hidrogen.
Korea Utara pernah menjalankan uji coba nuklir pada 2006, 2009, dan 2013. Setelah uji coba tersebut, Dewan Keamanan PBB menjatuhkan berbagai sanksi terhadap Pyongyang. Dalam dua tahun terakhir, Korea Utara telah menahan diri untuk tidak melakukan uji coba nuklir ataupun meluncurkan misil balistik sebagai respons tehadap latihan militer skala besar angkatan bersenjata Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda