The New York Times mengonfirmasi bahwa mereka telah menghapus sejumlah tweet yang dipublikasikan melalui akun @nytvideo tanpa otorisasi.
@nytvideo / TwitterSalah satu akun Twitter milik The New York Times dilaporkan sempat diretas dan menyebarkan berita bohong yang mengklaim bahwa Rusia berniat melancarkan serangan rudal terhadap AS, Minggu (22/1). Akun @nytvideo memublikasikan tweet berita mengenai ‘pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang bocor terkait rencana serangan rudal terhadap AS’.
This is one of the tweets people are flagging that @nytvideo says an unauthorized user sent pic.twitter.com/TUjVl4jGYo
— newyorkist (@Newyorkist) January 22, 2017
Tweet tersebut tak lama kemudian dihapus dan digantikan oleh tweet lainnya yang dipublikasikan oleh kelompok peretas OurMine. OurMine adalah kelompok peretas yang bertanggung jawab atas peretasan sejumlah akun media sosial milik tokoh ternama.
OurMine mengaku telah mengambil alih akun tersebut untuk mengontrol penyebaran informasi yang sebelumnya disebarkan oleh kelompok peretas berbeda. Namun demikian, tweet tersebut kemudian turut dihapus.
The New York Times mengonfirmasi bahwa mereka telah menghapus sejumlah tweet yang dipublikasikan melalui akun @nytvideo tanpa otorisasi. "Kami akan menyelidiki situasi ini lebih lanjut," demikian disampaikan oleh surat kabar tersebut.
We deleted a series of tweets published from this account earlier today without our authorization. We are investigating the situation.
— New York Times Video (@nytvideo) January 22, 2017
Di sisi lain, seorang wartawan politik lepas Dan Glazebrook berpendapat bahwa ada kemungkinan tweet yang dipublikasikan The New York Times tersebut adalah bagian dari kampanye propaganda yang ditujukan kepada Rusia untuk menciptakan citra sebagai negara musuh.
“Apa yang didengar oleh orang-orang (mengenai Rusia -red.) melalui media setiap harinya akan semakin memperkuat kesan yang ada,” kata Glazebrook seperti yang dikutipRT. Ia menambahkan bahwa media Barat sering kali memublikasikan ‘berita palsu yang ditujukan terhadap Rusia’.
“Banyak wartawan Barat yang mengaku bahwa ‘apa pun tentang Rusia bisa diberitakan’ selama isu yang diangkat mendukung gambaran keseluruhan agresi Rusia,” tutur Glazebrook.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda