Pemandangan pelabuhan perdagangan Vladivostok dan kota Vladivostok.
Vitaliy Ankov/RIA NovostiPerusahaan kereta api negara Rusia, Russian Railways, akan membangun proyek kedua di Kalimantan Timur dalam bentuk kawasan pelabuhan dan industri (marine techno park).
Proyek tersebut akan dikerjakan oleh PT Kereta Api Borneo (KAB) selaku anak perusahaan Russian Railways. Menurut Gubernur Kaltim Awang Faroek, proyek tersebut akan dibangun di Buluminung, Penajam Paser Utara (PPU).
“Kesiapan lahan untuk di PPU, sudah dibebaskan 140 hektare. Di atas tanah itu, PT KAB akan segera membangun pelabuhan. Di samping pelabuhan, mereka juga banyak sekali menawarkan kerja sama industri yang berteknologi tinggi,” kata Faroek selepas menggelar pertemuan tertutup selama dua jam dengan pihak PT KAB di Balikpapan, Senin (10/7), seperti yang diberitakan Jawa Pos.
Melalui pembangunan marine techno park, sedikitnya ada tujuh perusahaan yang berminat investasi. Di antaranya, Armastek, produsen bahan dan elemen untuk desain dan produksi, serta Kamaz, korporasi mobil terbesar di Rusia.
“Pendek kata, selain kereta api yang mau dibangun dari PPU sampai Kutai Barat, mereka juga banyak menawarkan teknologi tinggi ke Kaltim. Saya menawarkan mereka juga masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus Maloy di Kutai Timur,” tutur Awang.
Di saat yang bersamaan, Russian Railways juga mengumumkan ketertarikan untuk terlibat dalam pembangunan rel kereta api batu bara sepanjang 570 kilometer di Kalimantan Timur. Jalur itu akan menghubungkan Tabang Kutai Kartanegara – Maloy Kutai Timur – Buluminung Penajam Paser Utara – Kutai Barat di Kalimantan Timur.
Awang melanjutkan, tak ada kendala untuk merealisasikan proyek kereta api dan pelabuhan di Kalimantan Timur. Namun, ia menggarisbawahi masalah pembebasan lahan. Rel kereta api yang membentang di empat kabupaten itu perlu dukungan pemda.
“Bupati Kutai Barat, Kukar, PPU, dan Paser akan kita kumpulkan. Bupati PPU membantu sepenuhnya pengadaan lahan di PPU. Tinggal bantuan Bupati Paser, Kutai Barat, dan Kutai Kartanegara yang akan dilewati rel kereta api,” sebutnya.
Dia menuturkan, di luar urusan pembebasan lahan, pembangunan kereta api dan pelabuhan memakan waktu 2 – 5 tahun.
Andrey Mogilevtsev, perwakilan dari Kedutaan Besar Rusia di Indonesia mengatakan, Kamaz sudah menyurvei untuk merealisasikan proyek perakitan mobil di Kaltim. Pihaknya telah melakukan setidaknya 130 kali pengeboran tanah dan mengumpulkan sekitar dua ribu sampel untuk menganalisis ketahanan tanah di Buluminung.
“Nanti (survei) akan diselesaikan akhir Juli ini,” katanya. Seluruh aktivitas perakitan mobil di Buluminung, menurutnya, berdiri di atas lahan marine techno park.
Ingin kelola blok migas di Indonesia
Tertarik bangun pabrik suku cadang Sukhoi di Indonesia
Mengekspor lebih dari 131 ribu ton gandum ke tanah air
Barter Sukhoi dengan produk karet Indonesia
Bangun pusat penelitian nuklir di Kalimantan Timur
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda