Aleksandr I (1777 – 1825).
Domain PublikPada tahun-tahun sebelum kematiannya, Aleksandr I dari Rusia jarang berbicara tentang keinginannya untuk menarik diri dari kehidupan publik. Pada 1819, ia berkata kepada saudaranya, Nikolay, “Aku tidak seperti diriku yang dulu dan kupikir ini adalah tanggung jawabku untuk mundur.” Pada 1824, dia berkata tak akan keberatan untuk “melepas mahkota.”
Pada musim gugur 1825, Aleksandr pergi ke Taganrog bersama istrinya dan mendadak meninggal di sana karena demam. Otopsi dilakukan, dan akta kematiannya ditandatangani oleh sembilan dokter. Setelah dibalsem, jasad kaisar dipindahkan ke Sankt Peterburg, tetapi hanya anggota keluarga kaisar yang diperbolehkan melihatnya di peti mati terbuka. Sedangkan selama 7 hari berikutnya, jenazahnya disemayamkan di Katedral Kazan untuk perpisahan publik dengan peti mati tertutup.
Topeng Aleksandr I.
shakko (CC BY-SA 3.0)Pada 1836, di Wilayah Perm, seorang lelaki tua ditangkap karena menggelandang. Lelaki tinggi dengan rambut abu-abu itu memperkenalkan dirinya sebagai Fyodor Kuzmich. Dia sangat sehat secara fisik, tampak berpendidikan dan lembut, tetapi menolak mengatakan apa pun tentang masa lalunya. Fyodor kemudian dikirim ke Siberia, tempat ia tinggal hingga akhirnya menghembuskan nafas pada 1864. Selama hidupnya, ia sering menceritakan kisah-kisah tentang Sankt Peterburg dan orang-orang terkenal, termasuk komandan militer Kutuzov dan Suvorov. Lelaki tua itu ternyata ikut ambil bagian dalam Perang 1812.
Namun, siapakah yang pertama kali menyatakan bahwa Fyodor adalah Aleksandr yang menyamar? Diduga, Semyon Khromov, seorang pedagang yang mengundang Fyodor untuk tinggal di rumahnya di Tomsk, adalah orang yang pertama kali meyakini bahwa lelaki tua itu adalah sang kaisar yang meninggalkan tahta dan memalsukan kematiannya. Dugaan itu secara tak sengaja menjadikan Khromov semacam selebriti. Jadi, tak heran bahwa Khromov bahkan mencoba menyurati Aleksandr II, tetapi pada 1882, ketika dia ditangkap oleh otoritas Tomsk, Khromov mengatakan dia benar-benar tidak tahu apa-apa tentang masa lalu orang tua itu. Fyodor sendiri, saat masih hidup, tidak menyangkal atau mengkonfirmasi legenda itu.
Potret Feodor Kuzmich (wafat pada 1864)
Museum Sejarah Lokal Daerah TomskSebelum kematiannya, Fyodor memberi Khromov pesan bersandi yang mengungkapkan identitasnya, tetapi pesan itu masih belum diuraikan hingga kini. Sejarawan Rusia setuju bahwa Fyodor Kuzmich memang ada, tetapi dia bukanlah Aleksandr I. Kemungkinan besar Fyodor adalah seorang bangsawan yang pernah memiliki pangkat tinggi dalam dinas kemiliteran, tetapi jelas bukan kaisar.
Dmitri Mendeleev (1834 – 1907).
Domain PublikMenurut legenda, pada 1869, Dmitri Mendeleev berusaha untuk menemukan tren periodik dalam sifat-sifat unsur kimia. Suatu ketika, ia tertidur di meja kerjanya karena kelelahan. Dalam tidurnya ia memimpikan tabel yang tak bisa dibuatnya saat sedang terjaga. Begitu terbangun, Mendeleev mengambil pena dan kertas dan menuangkan tabel periodik yang ia lihat di mimpinya.
Teman Mendeleev Aleksandr Inostrantsev (1843 – 1919).
Akademi Ilmu Pengetahuan Sankt PeterburgMendeleev sendiri tidak pernah menceritakan kisah ini kepada siapa pun. Akan tetapi temannya, ahli geologi Aleksandr Inostrantsev, sering menceritakan kembali tentang dugaan Mendeleev yang menemukan tabel periodik ketika sedang tidur, meskipun Mendeleev sendiri membantahnya. Inostrantsev mengatakan kepada jurnalis surat kabar Peterburgskiy Listok: “Tidak! Itu bukanlah hal yang receh, seperti apa yang kalian kerjakan sebagai jurnalis. Saya bisa menghabiskan 25 tahun untuk menciptakannya (tabel periodik), dan Anda mengatakan bahwa saya hanya perlu duduk di sana, dan tiba-tiba sebaris demi sebaris tabel itu jadi! ”
Sebenarnya, Mendeleev bukan orang pertama yang membuat tabel periodik. Pada 1864, kimiawan Jerman Julius Lothar Meyer juga telah menciptakan tabel itu, tetapi hanya terdiri dari 28 unsur.
'Ivan yang Mengerikan dan Putranya Ivan' (1883–1885) oleh Ilya Repin (1844 - 1930),
Ilya Repin/Tretyakov GalleryMitos ini sebagian besar diciptakan oleh lukisan Ilya Repin 'Ivan yang Mengerikan dan Puteranya, Ivan'. Namun, tak ada catatan-catatan sejarah yang mengandung informasi mengenai hal ini. Yang ada hanya catatan bahwa sang putera sulung yang juga bernama Ivan meninggal karena “penyakit”.
Pada 1963, di Katedral Arkhangelsky, Kremlin Moskow, tempat pemakaman para tsar Rusia, jenazah-jenazah Ivan yang Mengerikan dan kedua puteranya Ivan dan Fyodor dibongkar sementara untuk melakukan otopsi. Semua jenazah mengandung arsenik yang biasa digunakan dalam pengobatan alternatif homeopati. Namun, tulang-tulang Ivan dan putranya, Ivan, juga mengandung kadar merkuri yang tinggi. Kemudian pada 1990-an, kadar merkuri yang tinggi juga ditemukan di tulang Anastasia, istri pertama Ivan yang Mengerikan, dan ibunya Yelena Glinskaya. Penelitian itu menjelaskan bahwa keluarga Ivan yang Mengerikan kemungkinan besar menjadi korban keracunan.
Dilaporkan secara luas bahwa Ivan hancur setelah kematian putra sulungnya. Ivan menghabiskan empat hari penuh di samping tempat tidur sang putra yang tergolek sekarat. Fakta ini tidak cocok dengan citra yang menggambarkan dirinya sebagai orang gila yang membantai putranya. Terlebih lagi, Ivan yang Mengerikan sedang mempersiapkan puteranya sebagai pewaris tahta kekaisaran, menjadikannya seorang komandan militer dan memanggilnya untuk membahas urusan negara. Jadi, kecil kemungkinan bahwa Ivan menghabisi pewaris singgasananya sendiri, mengingat konsekuensi yang akan ditimbulkannya — krisis dinasti. Kematian sang putera jelas menjadi malapetaka bagi Ivan. Jadi, tak ada alasan memvonisnya atas kematian sang putera?
'Wakil Paus di Istana Ivan yang Mengerikan (1884) oleh Mikhail Nesterov (1862 - 1942).
M. NesterovPenyebutan bahwa Ivan membunuh putranya pertama kali disebutkan dalam dokumen Antonio Possevino, Wakil Kepausan dan Jesuit pertama yang mengunjungi Moskow. Dalam kunjunga itu ia membawa misi meyakinkan Ivan yang Mengerikan untuk bernegosiasi dengan Paus tentang agar Rusia menjadi negara Katolik. Gagal menjalankan misi, utusan yang marah itu mencoreng tsar Rusia dengan tuduhan pembunuhan. Pencemaran nama baik ini segera disebarkan oleh musuh-musuh Ivan yang Mengerikan, baik musuh-musuh asingnya, maupun di negerinya sendiri. Akhirnya, pada akhir abad ke-19, tuduhan itu pun diangkat menjadi lukisan terkenal Repin.
Kekaisaran Rusia memiliki banyak peluang untuk mendapatkan banyak wilayah di berbagai penjuru dunia, mulai dari Indonesia hingga Argentina.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda