Kendaraan tempur lapis baja pendukung tank Terminator-2 selama pameran prospek persenjataan modern, militer, dan peralatan khusus di Forum Teknis Militer ARMY 2017 di medan pelatihan Alabino.
Grigoriy Sisoev/RIA NovostiBeberapa pakar militer Rusia bahkan mengatakan bahwa tank adalah sisa-sisa abad ke-20, dan dalam 50 tahun, mereka tak akan lagi digunakan di medan perang, bersamaan dengan kendaraan infanteri dan lapis baja lainnya.
Namun, jenderal-jenderal Rusia tidak setuju dengan pendapat itu.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Angkatan Darat Dmitry Bulgakov menyatakan, pertempuran di Suriah membuktikan bahwa — terlepas dari serangan yang dilancarkan pesawat-pesawat pengebom taktis dan penggunaan rudal jelajah — kemenangan hanya dapat tercapai sepenuhnya dengan pasukan darat.
“Tank akan tetap menjadi salah satu senjata utama dalam peperangan modern karena hanya setelah merebut dan mengamankan posisi strategislah sebuah operasi bisa dikatakan berhasil,” kata Jenderal Bulgakov. Menurutnya, kendaraan lapis baja tetap menjadi satu-satunya senjata yang memungkinkan pasukan untuk melindungi personel militer dari serangan musuh.
Program modernisasi dan persenjataan kembali militer Rusia akan berjalan sampai 2030. Itu artinya, tank-tank yang Rusia buat hari ini akan melindungi negara hingga 15 tahun mendatang. Lantas, apa yang bisa diharapkan tentara Rusia?
Sebagai permulaan, ada pendatang baru tahun ini, yaitu sebuah unit tank pendukung baru yang disebut BMPT “Terminator”.
Kendaraan tempur pendukung tank Terminator pada Pameran Senjata, Peralatan Militer, dan Amunisi Keempat di Nizhny Tagil tahun 2013.
Sergey Mamontov/RIA NovostiBersenjata berat dan berlapis baja tebal untuk pertahanan di tengah pertempuran jarak dekat di daerah perkotaan, kendaraan tempur lapis baja ini (AFV) membawa empat peluncur rudal Ataka 9M120, dua meriam otomatis 30 mm 2A42, dua peluncur granat AG-17D, dan satu senapan mesin koaksial 7,62 mm PKTM.
AFV ini tak hanya telah melewati uji coba militer di rumahnya, tapi juga sudah ikut dalam pertempuran melawan militan ISIS di Suriah.
Meski demikian, AFV memiliki sejumlah masalah. Terlepas dari segala kehebohan di media, kendaraan lapis baja ini sebenernya merupakan versi “Terminator-1” yang diperbarui. Singkat cerita, ia adalah versi yang lebih murah dengan kekuatan yang lebih kecil daripada “abangnya”.
Produsen kendaraan tempur ini mengganti sasis T-90 yang mahal dengan sasis T-72 dan melepaskan peluncur otomatis AGS-17. Selain itu, jumlah kru pun dikurangi menjadi tiga orang saja. Dengan daya tembak yang lebih kecil, ia hanya bisa mengenai satu target dalam sekali serangan, bukan tiga seperti yang bisa dilakukan “Terminator-1”.
“Anda tidak selalu membutuhkan senjata nuklir untuk memenangkan pertempuran, dan senjata yang dibutuhkan bisa berasal dari meriam 125 mm, dan (kendaraan tempur) yang satu ini akan memberikan dukungan untuk menghancurkan target-target yang lebih kecil di medan perang,” kata Alexei Ramm, seorang analis militer kepada surat kabar Izvestia.
Tank baru ini akan lebih terjangkau harganya dan lebih mudah dioperasikan.
“Dalam beberapa bulan, Kementerian Pertahanan Rusia akan mengumumkan berapa banyak yang akan dibuat untuk militer. Kami hanya perlu menunggu sampai program militer baru untuk 2018 – 2025 diumumkan,” katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, tentara Rusia menerima sekitar 3.000 tank baru. Ini termasuk tank Armata T-14 yang kini menjadi primadona. Tank ini dilengkapi dengan sistem lapis baja generasi terbaru dan mampu menembakkan hingga sepuluh putaran per menit pada jarak tujuh kilometer.
Seorang petugas membersihkan tank T-14 Armata di Moskow.
Sergei Savostyanov/TASST-14 adalah versi modifikasi tank-tank yang telah melindungi perbatasan negara dalam beberapa dekade terakhir, seperti T-72, T-80, dan T-90. Semua tank ini telah melewati sejumlah pembaruan demi memenuhi tuntutan peperangan modern. Jika T-72B3 sudah beroperasi, T-90M dan T-80BVM akan siap untuk menjalani dan uji coba pabrik dan militer.
Menurut Jenderal Bulgakov, tujuan utama modifikasi adalah untuk memberikan perlindungan tambahan dan kemampuan manuver di medan perang.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda