Marina Lystseva/TASS
Yak-3 adalah salah satu pesawat tempur terbaik selama Perang Dunia II, tidak hanya di Uni Soviet tetapi juga di seluruh dunia. Para perancang membuatnya seringan mungkin, pada saat yang sama meningkatkan daya tembak dan kecepatannya.
Ancaman nyata bagi pesawat tempur terbaik Jerman, Bf-109 dan FW-190, Yak-3 dikerahkan di daerah pertempuran paling berbahaya dan ditugaskan untuk tugas yang paling penting.
Pada 16 Juli 1944, kumpulan 18 Yak-3 terlibat dalam pertempuran udara dengan 24 pesawat tempur Jerman Messerschmitt dan Focke-Wulf. Pilot Soviet menjatuhkan 15 pesawat lawan, dan hanya kehilangan satu pesawat.
Kuat dan mudah dikendalikan, Yak-3 menjadi pesawat favorit para pilot. Pilot Perancis dari resimen udara Normandie-Neman, yang bertempur di Uni Soviet melawan Nazi, lebih suka pesawat ini daripada yang lain, bahkan daripada pesawat Inggris dan Amerika yang dipinjamkan kepada Soviet.
Saat perang usai, Perancis kembali ke rumah dengan memboyong 37 pesawat Yak-3 yang dihadiahkan oleh Soviet untuk mereka miliki sebagai persembahan atas kelahiran kembali Angkatan Udara Perancis.
Kemunculan Yak-9 pada 1942 menandai berakhirnya dominasi Luftwaffe (divisi perang udara gabungan pasukan militerJerman Wehrmacht selama Perang Dunia II) di langit. Jumlah produksinya yang mencapai 16.769 menjadikannya sebagai pesawat tempur Soviet terbanyak yang diproduksi secara massal selama Perang Dunia II.
Yak-9 adalah platform yang ideal untuk berubah menjadi berbagai jenis pesawat: dari pesawat tempur-pembom hingga pesawat pengintai, penumpang dan pelatihan. Selama perang, pesawat ini mengalami 22 modifikasi, 15 di antaranya masuk dalam pemroduksian penuh.
Pesawat ini populer tidak hanya di antara Angkatan Udara Soviet, tetapi juga di kalangan Sekutu. Untuk beberapa waktu, Yak-9 adalah pesawat tempur pribadi James Eric Storrar, komandan skuadron 234 Angkatan Udara Kerajaan Inggris.
Dirancang pada awal 1960-an, Yak-40 menjadi pesawat turbojet pertama Uni Soviet dan dunia untuk maskapai penerbangan lokal.
Pesawat ini memiliki desain yang sederhana, tetapi dapat diandalkan. Yak-40 dapat lepas landas bahkan jika salah satu dari tiga mesinnya rusak, dan dapat terbang hanya dengan satu mesin yang berfungsi ketika telah mengudara.
Yak-40 tidak memiliki rak bagasi di atas penumpang, sehingga penumpang harus menyerahkannya saat check-in untuk ditempatkan di bagasi yang terletak di kabin belakang pesawat.
Dalam insiden di mana Yak-40 hilang karena kecelakaan, mayoritas bukan disebabkan oleh kegagalan teknis, tetapi kesalahan manusia. Selusin Yak-40 hilang ketika bertugas di zona tempur di Angola, Libya dan lokasi lainnya.
Yak-141 adalah pesawat tempur supersonik lepas landas/pendaratan vertikal (VTOL — vertical takeoff/landing) yang menjanjikan dan dirancang untuk menjadi mesin utama bagi kelompok penyerang kapal induk Soviet.
Dalam istilah teknis, Yak-141 melampaui pendahulunya (Yak-36 dan Yak-38), serta rekan-rekan asingnya (Harrier, Dassault Mirage IIIV) dan mengambil bagian dalam perjuangan untuk menjadi pesawat VTOL angkatan laut terbaik.
Tetapi sejarah terbukti terlalu kuat sebagai lawan bagi mesin Soviet itu. Runtuhnya Uni Soviet dan penghentian pendanaan selanjutnya telah mengakhiri proyek pesawat temput itu. Yak-141 memiliki empat prototipe, tetapi tidak pernah masuk ke produksi serial.
Yak-130 adalah jet pelatihan Rusia, yang memungkinkan pilot militer untuk menyempurnakan keterampilan lepas landas, mendarat, navigasi, dan manuvernya yang rumit. Pesawat ini memiliki fitur unik meniru karakteristik terbang dari sejumlah pesawat tempur, termasuk F-16 dan JF-17 milik China-Pakistan.
Dalam situasi pertempuran, Yak-130 dapat dengan mudah diubah menjadi pesawat serang ringan, mampu menyerang sasaran darat dan sasaran udara kecepatan rendah, seperti helikopter dan drone.
Proyek bersama oleh Biro Desain Yakovlev dan Aermacchi Italia ini merupakan pesawat pertama yang dirancang dan diproduksi menggunakan coretan (tanpa cetak biru) di Rusia, sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Uni Soviet membuat banyak pesawat penumpang yang luar biasa. Pesawat-pesawat itu populer baik di dalam maupun luar negeri. Kini, setelah tidur panjang akibat kejatuhan Soviet, Rusia memulihkan tradisi aviasinya. Inilah sepuluh pesawat sipil terbaik Soviet dan Rusia.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda