Saya membuka mata — di luar sudah terang. Saya bangun dari tempat tidur, menutupinya dengan selimut khokhloma, memandang lemari berisi peralatan makan porselen, dan turun untuk sarapan. Sambil turun, saya melirik ikon yang diterangi lilin dan mengucap syukur kepada Tuhan.
Di lantai bawah, ada kompor dan meja makan dengan samovar, pai ceri, dan pirozhki kubis. Namun, karena alasan tertentu, saya tidak bisa memakannya — saya mengambilnya dan melemparkannya ke dinding kayu.
Tidak ada televisi, apalagi komputer. Jadi, karena bosan, saya keluar untuk mendengarkan kicau burung dan suara belalang. Di atas sebidang tanah, saya disambut oleh pemandangan sumur kosong, lumbung tua, dan satu-satunya makhluk hidup selain saya — seekor lembu, menatap sedih ke kejauhan.
Inilah deskripsi permainan video Simulyator Odinochestva v Russkoy Derevne ‘Simulator Kesepian di Desa Rusia’, yang dirilis oleh pengembang indie Rusia Flex Entertainment di Steam pada 9 April lalu. Tidak ada monster (selain beberapa tikus dalam banguan-bangunan terlantar), alur cerita, atau pencarian yang rumit — hanya sebuah desa terbengkalai di daerah terpencil yang tak dikenal dan kesempatan untuk merasakan atmosfer sebagai satu-satunya penduduk.
“Begitu ada permukiman yang lebih ramai, kurangnya pekerjaan, hiburan, dan umumnya segala aspek dalam kehidupan memaksa semua penduduk meninggalkan desa. Anda adalah satu-satunya yang tidak menukar ladang yang luas, hutan lebat, dan kesenangan berenang di sungai pada pagi hari untuk pekerjaan kantor dan kehidupan yang membosankan di hunian bertingkat sembilan lantai. Dari sudut pandang permainan, ini adalah simulator berjalan klasik dengan pemandangan khas Rusia.
Bersantailah dan habiskan waktu berkeliaran di hutan bermandikan sinar matahari dan rawa-rawa berkabut, atau jelajahi interior gubuk Rusia dengan tampilan grafik realistis, sementara seluruh lingkungan dikerjakan hingga detail terkecil,” tulis deskripsi di situs web Steam.
Ini memang merupakan simulator berjalan klasik. Satu-satunya tujuan dalam gim ini adalah menjelajahi properti Anda sendiri, mempelajari pesan tertulis di dinding bangunan yang ditinggalkan, atau menjelajahi hutan lebat, melintasi rawa, sungai, dan jembatan kayu kecil. Jika Anda memaksimalkan volume, Anda mungkin tidak akan merasa benar-benar sendirian di desa — kadang-kadang terdengar langkah kaki dan suara derit yang menakutkan. Seperti tetangga Anda sebelumnya, Anda bisa saja mencoba melarikan diri ke kota, tetapi keinginan tersebut terhalang oleh hutan tak berujung dan tidak ada peta. Anda bahkan mungkin tidak bisa kembali ke rumah ....
Tak heran, beberapa pemain mengeluh bahwa gim ini miskin aksi — Anda tak bisa naik ke atas kompor, minum vodka, atau pergi ke banya (pemandian uap tradisional Rusia). Namun, para pengembang memang tidak menjanjikan hiburan apa pun, selain keheningan di sebuah desa terpencil Rusia yang ditinggalkan.
“Pencipta permainan menyoroti kondisi perdesaan Rusia yang sekarat, serta masalah kesepian dan keterputusan antara orang-orang dan ketidakmampuan dan keengganan mereka sendiri untuk mengatasi hambatan ini,” tulis pemain dengan nama krtdn dalam ulasannya.
Simulator Kesepian di Desa Rusia tersedia di Steam dalam bahasa Rusia seharga 59 rubel (sekitar Rp11.500).
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda