Warga Rusia mengunjungi Paviliun "Wonderful Indonesia" di Pameran Pariwisata Internasional ke-39 "Otdykh Leisure" di Moskow yang diadakan pada 19-21 September 2017.
KBRI MoskowKenaikan ini merupakan yang tertinggi di antara negara-negara di dunia (Tiongkok berada di peringkat kedua dengan 45,06 persen). Pada 2016, jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia mencapai 80.514 orang, naik 22,54 persen dari tahun 2015. Tahun ini, pemerintah menargetkan 108 ribu wisatawan Rusia ke Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan, berbagai konsep promosi terus dilakukan, termasuk melalui Festival Indonesia (4 – 6 Agustus) dan Pameran Pariwisata Internasional ke-39 “Otdykh Leisure” yang diselenggarakan di Moskow pada 19 – 21 September kemarin.
Selama pameran “Otdykh Leisure”, Kementerian Pariwisata RI bersama para pelaku industri pariwisata Indonesia dan didukung KBRI Moskow menyajikan berbagai destinasi wisata menarik di tanah air di Paviliun “Wonderful Indonesia” seluas 80 meter persegi.
Menurut keterangan yang didapatkan Russia Beyond, para pengunjung tidak hanya mencari informasi tempat-tempat tujuan wisata di Indonesia, tapi juga mendapat suguhan kopi lokal oleh barista yang didatangkan langsung dari Indonesia dan makanan-makanan kecil yang disajikan KBRI Moskow. Selain itu, ada juga penampilan tarian-tarian tradisional oleh para penari Indonesia.
“Saya sudah berencana berlibur ke Indonesia pada Desember nanti selama satu bulan dan akan mengunjungi pulau-pulau di Indonesia,” kata Denis, salah seorang warga Rusia yang mengunjungi Paviliun Indonesia dan menanyakan Raja Ampat.
Kepala Bidang Promosi Pasar Eropa Kementerian Pariwisata RI Maria Mayabubun mengatakan Indonesia terus menggalakkan promosi berbagai destinasi wisata lainnya selain Bali, seperti sepuluh destinasi baru yang disebut “New Bali”. Menurutnya, wisatawan Rusia sangat potensial bagi Indonesia dan kehadiran Indonesia pada “Otdykh Leisure” ini dapat menyakinkan warga Rusia untuk berkunjung ke Indonesia.
“Indonesia masih perlu melakukan promosi yang gencar, termasuk melalui misi penjualan ke sejumlah daerah di Rusia yang potensial, seperti Sankt Peterburg, Yekaterinburg, Novosibirsk, dan Vladivostok,” kata Maria.
Dubes Wahid menambahkan, Indonesia perlu melakukan beberapa langkah yang dapat memaksimalkan jumlah wisatawan Rusia ke nusantara, salah satunya melalu optimalisasi potensi wisatawan dari wilayah tengah atau timur jauh. Untuk itu, diperlukan sinergi antara KBRI dan para pelaku kepentingan di Indonesia, baik pemerintah maupun pelaku bisnis industri pariwisata.
“Secara geografis wilayah tengah dan timur jauh Rusia lebih dekat ke Indonesia, dari pada wilayah Rusia bagian Eropa, sehingga tidak membutuhkan waktu tempuh lama jika ada penerbangan langsung atau charter flight,” ujar Dubes Wahid.
Ia berharap Garuda dapat mempertimbangkan untuk terbang langsung ke Rusia karena tidak berdampak pada sektor pariwisata saja, tetapi juga perdagangan, arus barang dan jasa. Beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Vietnam, dan Bangkok sudah memiliki penerbangan langsung ke Moskow atau beberapa kota besar lainnya di Rusia sehingga wisatawan Rusia mengalir ke negara-negara tersebut.
“Setiap kali berkunjung ke daerah-daerah, saya ditanya oleh orang Rusia kapan Garuda terbang langsung ke Rusia,” ujar Duta Besar Wahid.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda