Pernahkah Anda mendengar istilah buling (булинг)? Jika Anda menguasai bahasa Inggris, hampir semua orang Rusia modern berharap Anda mengetahui kata “bahasa Inggris” ini. Nah, jika Anda menyadari bahwa orang Rusia tidak bisa (dan tidak akan) mengeja kata bullying dengan tiga suku kata, Anda tentu sepakat bahwa, biar bagaimanapun, pelafalan semacam itu salah. Meski begitu, kita tentu sering menemukan kata-kata asing dan melafalkannya secara bebas sesuai aturan pelafalan bahasa ibu masing-masing sehingga terdengar jauh berbeda dengan yang seharusnya.
Faktanya, ada banyak nama orang, tempat, dan bahkan peristiwa besar pada abad ke-20 dan ke-21 di Rusia yang berubah tak karuan ketika diadaptasi ke dalam bahasa Inggris. Karena itu, mari kita lihat beberapa kesalahan umum yang akan memaksa Anda mengecek kembali banyak kosakata ketika mempelajari bahasa Rusia.
Pameran huruf Ё di museum apartemen penulis Rusia Viktor Chumakov di Moskow.
Sergey Pyatakov/SputnikHuruf Ё [yo] dalam bahasa Rusia telah menjadi topik perdebatan selama bertahun-tahun. Ada yang bilang huruf itu tidak ada, sedangkan yang lain mengatakan huruf itu sama sekali tak boleh diabaikan. Pada akhirnya, huruf Ё dianggap opsional. Biasanya, orang Rusia membuang umlaut atau dua titik di atas huruf tersebut sehingga membuatnya “gundul” seperti huruf E [ye]. Itulah mengapa dalam susunan papan tik Rusia huruf Ё biasanya diletakkan jauh dari saudara-saudaranya dan berbagi “lapak” dengan simbol tilde (~) yang jarang digunakan. Karena orang Rusia sering mengabaikan huruf Ё, tak heran dunia telah salah menulis dan mengeja nama pemimpin terakhir Uni Soviet selama puluhan tahun.
Nama akhir Mikhail Gorbachev sebetulnya diucapkan “Gar-ba-CHYOV” (Горбачёв) dengan penekanan pada suku kata terakhir (dalam bahasa Rusia, huruf Ё selalu ditekan). Dengan demikian, jika dilafalkan “GOR-ba-chev”, itu salah.
Jika Anda pernah mendengar ungkapan “Desa Potemkin” atau mendengar film “Kapal Perang Potemkin”, Anda mungkin terkejut bahwa dalam kata itu pun terdapat huruf Ё alih-alih E. Pengucapan yang tepat adalah “pa-TYOM-kin” (Потёмкин).
Tak hanya, nama petarung MMA kelas berat Rusia yang terkenal, Fedor Emelianenko, terlihat sama rusaknya dengan hidung lawan-lawannya. Sebenarnya, Fedor diucapkan “FYO-dar” (Фёдор). Setelah tinggal di Rusia selama sepluh tahun, telinga saya rasanya sakit tiap kali mendengar orang-orang menyebutnya “Fay-dor” (yang lebih terdengar seperti sejenis minuman bersoda dari Detroit atau seorang penguasa galaksi yang jahat [Darth Vader -red.]).
Sementara itu, nama belakang Nikita Khrushchev si Raja Jagung terlihat mengerikan karena mengandung banyak konsonan. Namun dalam bahasa Rusia, nama itu sangat pendek: Хрущёв. Jika kita hitung, namanya lebih pendek empat huruf daripada transliterasinya dalam bahasa Inggris. Pengucapan yang tepat adalah “khru-SHYOV”. Bagi saya, yang satu ini amat menyebalkan karena nama itu amat populer selama Perang Dingin. Washington punya banyak “pakar Soviet”, tetapi tetap saja mereka tak bisa mengucapkan nama itu dengan benar.
Bagi Anda yang benar-benar memperhatikan kualitas transliterasi yang buruk ini, Anda mungkin sadar bahwa pelafalan nama Khrushchev dalam bahasa Inggris membuat kita berpikir bahwa nama itu dimulai dengan bunyi [k], padahal sebenarnya bunyi [x]. Dari sinilah masalah kedua muncul.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menampilkan tarian tradisional Rusia Kalinka di Sochi.
Vladimir Pesnya/SputnikBunyi huruf X dalam bahasa Rusia tidak bisa dipadankan dengan bunyi huruf H dalam bahasa Inggris. Huruf X merupakan konsonan tak bersuara yang berasal langit-langit belakang. Penutur bahasa Indonesia tentu sudah terbiasa dengan bunyi ini. Bahasa Indonesia memang memiliki banyak kata dengan unsur bunyi [x], seperti khusus, khas, khawatir, khianat, dan sebagainya. Sementara itu, bahasa Inggris tidak mengenal bunyi [x] sehingga para penutur jati bahasa ini perlu berlatih untuk melafalkan huruf X dalam bahasa Rusia. Sebetulnya, ada beberapa bunyi yang serupa, tetapi tak sama. Misalnya, orang Rusia, seperti orang Indonesia, menggetarkan bunyi [ʀ], sedangkan penutur bahasa Inggris tidak. Jadi, mengapa bunyi khusus ini begitu istimewa? Tak ada yang tahu. Yang jelas, ketika saya mendengar kesalahan pengucapan yang tidak perlu dalam bahasa Inggris, rasanya memang amat menjengkelkan.
Kota-kota semasa Uni Soviet, seperti Kharkov (Харьков), harus diucapkan “KHAR-kav” alih-alih “Kar-kav”. Makhachkala (Махачкала) terdengar sangat indah dalam bahasa Rusia: “ma-khach-ka-LA”, tetapi dalam bahasa Inggris, nama kota ini malah terdengar lebih mirip dengan nama anak dalam film “Home Alone”. Khabarovsk (Хабаровск) juga senasib. Nama kota itu seharusnya dieja “kha-BAR-avsk”. Untungnya, Kursk (Курск) dan Kazan (Казань) dieja dengan bunyi [k] yang tepat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova (Мария Захарова) yang terkenal juga sama “menderitanya” dengan kota-kota Rusia. Nama belakangnya seharusnya diucapkan “za-KHAR-ava” tanpa bunyi [k] sama sekali.
Semua orang menyebut presiden Rusia “VLA-di-mir”. Padahal, penekanannya seharusnya jatuh pada suku kata kedua: “vla-DI-mir”. Ini mungki terdengar sepele, tetapi setelah Anda belajar berbicara bahasa Rusia, Anda akan merasa resah tiap kali mendengar pembawa acara berita internasional melakukan kesalahan ini berulang kali.
Sebagian besar orang Amerika memanggilnya “PU-tin”, tetapi beberapa orang Inggris malah memanggilnya “PEW-tin”, yang menurut saya pribadi terdengar jauh lebih energik. “Pew-pew” adalah bunyi yang biasa dihasilkan pada tembakan pistol laser pada film-film fiksi ilmiah!
Selain itu, kebanyakan orang tampaknya mengeja nama Rasputin dengan cara “pew-pew” ini, apa pun logatnya. “Ras-PEW-tin” — begitulah biasanya orang-orang melafalkan nama belakang biarawan misterius yang tampaknya jauh lebih populer di luar negeri daripada di Rusia sendiri.
Masalahnya, kedua nama belakang ini memiliki bentuk akar yang sama: “Put” (Путь) yang berarti ‘jalur’ atau ‘jalan’. Dalam bahasa Rusia, kedua nama tersebut dieja Путин dan Распутин. Jika nama belakang Putin dieja sebagaimana yang dilafalkan pembawa berita BBC, tulisannya menjadi “Pyu-tin” (Пютин).
Ayah saya menyebutnya “Putin” dengan bunyi [ʊ], seperti bunyi huruf “U” pada kata put dalam bahasa Inggris. Namun, bahasa Rusia tidak mengenal bunyi ini. Untunglah, penutur bahasa Indonesia tidak perlu pusing memikirkan bunyi mana yang harus digunakan karena hampir tak ada perbedaan antara bunyi [u] dalam bahasa Indonesia dan bahasa Rusia.
Roket Soyuz diucapkan “sa-YUZ”, bukan “SO-yuz”.
Kata babushka ‘nenek’ dilafalkan “BA-bush-ka”, bukan “ba-BUSH-ka”.
Huruf “U” pada kata Sputnik berbunyi [u]: “SPUT-nik”.
Kata pogrom ‘serangan penuh kekerasan besar-besaran yang terorganisasi atas sebuah kelompok tertentu, etnis, keagamaan, atau lainnya’ tidak dilafalkan “PO-grom”, tetapi “pa-GROM”.
Oh ya, nama belakang Vladimir Lenin dan John Lennon terdengar sangat berbeda dalam bahasa Rusia: Ленин vs Леннон.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda